BSMLLH
Berkata Abul
Asy’ats Ash-Shan’aani ra, bahwasanya Nabi Saw bersabda:
“Allah telah berfirman: Sekiranya Aku uji salah seorang hamba-Ku yang mu’min, lalu ia memuji-Ku atas apa yang telah Aku ujikan itu (niscaya Aku akan perintahkan kepada Malaikat-Ku agar) berilah pahala yang bersambungan
baginya, sebagaimana pahala yang biasa kalian berikan”.
(HR. Ahmad dan
Thabrani)


Music Mania Aneka Resep Circle K Cool Games
Ca2f

Bersuci dalam rangka melaksanakan ibadah untuk mendekatkan diri kepada Alloh SWT, seperti berwudhu ketika hendak sholat, bermakna bahwa kita harus membersihkan diri dari sifat-sifat yang kotor/tercela ketika kita bermaksud ingin meniti menuju jalan Alloh SWT.
Sifat-sìfat tercela itu seperti rasa iri, rasa dengki, sombong, berbangga hati, suka marah, pelit, sifat pamer, membanggakan diri, suka menggunjing, suka mengadu domba, suka berbohong, dan lain sebagainya.
Dan dari sifat-sifat tercela tersebut akan menimbulkan perilaku-perilaku yang tercela pula. Ragam perilaku yang tercela itu mulai dari kepercayaan sesat, melakukan kemaksiatan, menjauhi tobat, makar, rekayasa, berkhianat, ambìsius, rakus, cenderung menuruti hawa nafsu, mendengarkan hal-hal yang tidak ada manfaatnya, menyaksikan kemungkaran, mencela, menuduh zina pada orang lain, meremehkan orang lain, mencaci, berkata dusta, melecehkan orang lain, dongkol, berdebat yang tidak perlu, cemas yang berlebihan, gembira yang berlebihan, zalim, boros, menyukai hal-hal yang keji, mengharap berlebihan, suka menipu, tidak mempunyai keberanian, dan tidak mempunyai semangat.
Untuk membuang/menghilangkan sifat-sìfat tercela yang bercokol di dalam diri membutuhkan seorang guru yang sempurna ilmunya. Jika tidak, maka orang yang mempunyai sifat buruk ini tidak bìsa melepaskan diri dari sifat-sifat buruk tersebut. Meskipun orang tersebut sudah mencapai tahap tertinggi di dalam ibadah. Kecuali bila Alloh SWT memberi pertolongan dengan kurnia dan rahmat NYA.
Suatu pendapat menyatakan bahwa orang belajar tidak dengan guru, maka gurunya adalah syetan.

Tambahan
;-) Orang yang banyak bicara jangan diharapkan kesadaran hatinya.
;-) Orang yang banyak bicara jangan diharapkan akan mendapatkan hikmah.
;-) Orang yang banyak bergaul dengan orang lain jangan diharapkan akan memperoleh kenikmatan ibadah.
;-) Orang yang terlalu menyukai dunia akan mudah baginya mendapat su'ul khatimah
;-) Orang yang tidak berilmu jangan diharapkan hatinya hidup.
;-) Orang yang berkawan dengan orang zalim, jangan diharapkan keistiqomahan agamanya.
;-) Orang yang mencari kerelaan orang lain akan minim sekali ia akan mendapat ridho Alloh SWT.




(back)


Polly po-cket